Pindah ke kcrda.blogspot.com | Selamat datang di blog ini. Semoga berguna ^^ Kami tunggu apresiasinya :)

Sabtu, 05 Oktober 2013

Notes - Part 4 END

Karya R
Notes
Kepalaku masih saja berdengung memikirkan peristiwa kemarin. Ya, kemarin. Kepalaku nyaris pecah rasanya. Hari ini kembali masuk sekolah, apa yang harus kulakukan?


*** 
"Kak Tasha!" Aku menoleh. Benar, kan. Fansku berjejer. 
"Iya?" 
"Buat kakak," 
"Makasih," 
"Bukan dari aku, kak. Kalo dari aku ini." Ia mengulurkan sebatang coklat. 
"Oh? Lalu ini dari?" 
"Katanya nanti kakak tahu kak. Udah ya kak," adik kelas itu lari. Ck, ck. Siapa? Fans? Gak mungkin, mereka pasti langsung memberikannya padaku. 
***
Pulang. Kubuka paket itu. Notes. ASTAGA, sungguh. Bukan notes seperti kemarin. Ini pasti Eric, maksudku Raf.
Hey, Tash. I mean, Shara. 
Okay, I don't know how to talk with you, so I give it by our junior. 
At all. I don't know, I don't know! First, I want to give you know. Yeah, I think you can guess.
I just wanna make sensation.
Aku berhenti membacanya. Benar, kan?! Aku melanjutkan membaca.


Don't angry. Okay, it's at first. Then I know you, is my old best friend, I want you know...

Kosong? Mana lanjutannya? Aku membalik lembarannya. Kosong. Hanya segitu? Kubalik lagi. Kubalik terus, sampai mataku menangkap tulisan.


I love you.
Whu-whow. Jantungku- Entah mengapa- berdetak cepat.


Oke Shara, kamu menemukan tulisan tadi kan? Kali ini aku tulus, sweetie. Aku tidak menulisnya untuk membuat sensasi, you must trust me. I don't know why, but I love you. Sejak kita bersahabat, Manis. Yeah, that's all.

With my heart, Raf 

PS. Or you can call me Eric, if you want. 

PSS. Sorry, it isn't the Louise Notes. 

PSSS. 're you want I go from 'ur life? You must choose: let me go from ur life or meet me now. If you choose the first, don't go, don't meet me. But if no... 

Meet me on 'A Little' Cafe. Now on! I wait you.

Sekarang? Dia serius? 
***
Yang mana yang kupilih? Entahlah. 
Aku tidak berdandan. Kukenakan kaus putih dan celana jeans, itu saja. 
Itu dia. Aku segera duduk di hadapannya. 
"So...?" 
"Not at two." Aku mengangkat bahu. 
Pelayan kafe mendekat. "Ada yang bisa saya bantu?" 
"Segelas caramel macchiato." jawabku singkat. 
"Samakan saja." ujar Raf. 
"Baiklah, silahkan tunggu," 
Raf menatapku. "Kau harus memilih, Natasha." desisnya pelan. 
Aku balas menatapnya. "Apa yang kamu harapkan?" 
"Kamu sudah datang ke sini. Berarti kamu akan mempertahankanku dalam hidupmu, kan, Sha-sha?"
Ah, ah. Sha-sha. Sudah lama sekali aku tidak mendengarnya. 
Raf memandangku penuh harap. 
Aku balik menatapnya serius, dan tersenyum. "Benar, Eric. Dan aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi." 
"Thanks,"  Raf tersenyum manis dan menyelipkan jemarinya pada jemariku. Kami saling pandang dan melempar senyum satu sama lain.
Senyum penuh arti: aku tak akan melepaskanmu lagi. 
END




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari... ^_^