Karya L
Frenemies |
Entah apa yang
dipikirkannya…
***
Biasa, sudah
biasa.
Terlalu biasa
baginya.
“Rafirra,
Cervinna, Oktavy…. Ada ada saja mereka ini. “ batinnya lagi.
Sahabat yang sudah lama, sangat lama. Marina
sudah sangat akrab dengan mereka. Tetapi, satu hal. Pertikaian sahabat.
***
“Nak, sini. Kamu
ini, merenung aja kerjaannya. Kenapa sayang? Kamu ceritakan saja ke Ibu.” ibunya
memanggil Marina dengan suara yang lembut.
“Ah Bu, aku nggak
papa kok. Nggak ada masalah.” jawab Marina dengan suara lemah.
“Ya sudah,
daripada kamu merenung, ayo bantu Ibu mengangkat jemuran.” ajak ibunya.
“Iya deh Bu.”
Marina mengangguk pelan.
***
“Hhh. Sekolah
lagi, gue males ada mereka…”
Sekolah yang
biasanya menjadi santapan yang paling enak bagi Marina, kini terasa hampa.
Tidak ada lagi yang membuatnya tertarik. Pelajaran semuanya seakan menjadi
tembok untuknya melangkah.
Teman teman juga dirasa tak ramah lagi padanya. Apalagi perasaannya. Sakit sekali untuk merasakannya.
Teman teman juga dirasa tak ramah lagi padanya. Apalagi perasaannya. Sakit sekali untuk merasakannya.
***
9 am. School time.
“Hey Marina! Lu hobi
ya pake hand body? Nama lu aja Marina! Sukanya hidup di air haha… Kita tuh
manusia darat ye asal lo tau. Lu manusia air, hidup sonoh sendiri di air…” ejek
Cervinna.
Marina Kaira
Putri, itu nama lengkapnya. Ibunya memberi nama Marina karena ibunya sangat
menyukai pantai, dan air. Dan tak heran, bakat Marina adalah berenang dan
olahraga air. Jadi selama Marina bersahabat dengan Cervinna, Marina sering
berenang di kolam renang pribadi Cervinna
yang sangat besar .
Tak heran Cervinna
meledek seperti itu.
“Ehh… Maaf ya,
kita itu sahabat, kok lo jadi kaya gini ya Cer? Sahabat penghianat sih iya,
tapi kalo sahabat tuh ga ada yang kaya gini tau!” Marina membalas pelan.
“Hidup hidup gue. Masalah gue sahabat lu apa bukan, itu masa lalu. Sekarang ya sekarang! Kalo lo masih nganggep gue sahabat lo, berarti lo masih hidup di masa lalu…” Cervinna, dengan statusnya yang baru, sebagai musuh sementara Marina itu langsung pergi meninggalkan Marina.
“Duh, salah gue apa? Kok bisa bisanya kaya gini? Anak-anak lain aja ngacangin gue?” Marina bertanya dalam hatinya.
“Hidup hidup gue. Masalah gue sahabat lu apa bukan, itu masa lalu. Sekarang ya sekarang! Kalo lo masih nganggep gue sahabat lo, berarti lo masih hidup di masa lalu…” Cervinna, dengan statusnya yang baru, sebagai musuh sementara Marina itu langsung pergi meninggalkan Marina.
“Duh, salah gue apa? Kok bisa bisanya kaya gini? Anak-anak lain aja ngacangin gue?” Marina bertanya dalam hatinya.
***
“Apa dunia udah
kebalik? Apa nggak gue yang lagi kena batunya? Apa gara-gara gue ngambil
pacarnya si Cervinna? Kan udah gue putusin tuh dianya… Terus salah gue apa?”
Marina bingung, apa yang harus ia lakukan.
Marina bingung, apa yang harus ia lakukan.
Hingga suatu hari
semuanya menjadi jelas.
Semakin kelihatan
dan ketahuan, apa yang ada dibalik semuanya.
To Be Continued
Note:
Penasaran apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana dengan masalah Marina?
Penasaran apa yang terjadi selanjutnya? Bagaimana dengan masalah Marina?
Nantikan dalam
part-part selanjutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari... ^_^