Karya R
Persahabatan itu... Terus saling mendukung, menyayangi, dan memaafkan.
Hai, sobat! Perkenalkan, namaku Natasya. Kalian bisa memanggilku Tasya.
Aku
bukan orang spesial, kok. Aku manusia biasa yang punya kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Lalu kenapa aku menceritakan kisah ini?
Astaga!
Aku berusaha menetralkan detak jantungku. Aku nyaris terlambat, yup,
nyaris. Sedetik saja aku lebih lambat, pintu gerbang sudah ditutup.
"Telat lagi, Sya?"
Aku
menoleh. Ah, ya, ini sahabatku, Veia. Entah sejak kapan kami menjadi
sahabat. Mungkin sejak TK, saat aku dan Vaia berbagi bekal waktu itu.
Takkan aku lupakan.
"Hehe... Iya. Maklum aja," jawabku dengan cengiran andalan.
Veia menggeleng-geleng. "Lupa ya kalo pelajaran pertama Bu Rini?"
Hah, iya. Guru satu itu galak sekali.
"Iya. Semalem gue nonton film sampe larut, hehe."
"Dasar maniak film!"
Ah
ya, betul. Aku memang maniak film, seperti kata Veia. Aku menyukai
berbagai jenis dan genre film, tapi tentu saja yang cocok dengan usiaku,
lah.
Bel berdering. Aku menyiapkan bukuku.
***
"Sya, lo tau kan Kak Niko?"
Maklum, kami menggunakan gue-lo. Kami kan tinggal di Jakarta.
Aku mengangguk malas. Anak ini... Mulailah celotehnya tentang kakak kelas yang ia kagumi itu. Tapi
aku tidak menyimak tumpukan kata yang keluar dari mulut sang
fans-berat-kakak-kelas itu. Pikiranku melayang ke cewek seusiaku yang
kutolong kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari... ^_^