Pindah ke kcrda.blogspot.com | Selamat datang di blog ini. Semoga berguna ^^ Kami tunggu apresiasinya :)

Kamis, 26 September 2013

Notes - Part 3

Karya R
Notes
"I? I'm Rafael Williamson. Why?"
"Full name, please."
"That's the full name." ia sedikit tertawa. 
"Don't lie to me." kepalaku menggeleng. 
"Oke. I'm Rafael Derico Nandro Will..." 
"Eric. You're Derico Nandro, right?" Sepasang mata didepanku membesar. 

 "Do you... Shara?" 
Aku tersenyum dan mendesah. "Yes. Shara or Shasa, or Nat," 
"Oh!" 
"Kamu ngga tau kan? Aku ada selama kamu di Perancis? Tapi dari Perancis kemudian kamu hilang tiba-tiba. Kamu lenyap! Akhirnya aku balik ke Indonesia. Dua tahun kemudian kamu datang tanpa kukenal..." 
"I'm sorry. Mendadak, my dad want to go from France to America. Aku ngga sempet pamitan..." 
"Juga, kamu ngga berusaha mencariku, Shara, begitu pulang dari sana..." 
"I already search you! But I didn't find you..." 
"Karna kamu ngga hapal nama lengkapku. Kamu bukan sahabatku. Bahkan nama lengkapku kamu ngga hapal. Kamu..." Aku emosi. 
"Sori, i'm so sorry Tash. I didn't mean like th..."
"Ah, already all. Thanks for all, Rafael Williamson." Aku memandangnya tajam sambil beranjak pergi.
"Wait! Tasha," panggil Raf. Tapi aku tak berbalik. Sampai di depan resto...
"Tasha!" seseorang menarik tanganku sampai tubuhku berputar 180 derajat, dan, menciumku. Raf! Lagi-lagi
"Just want to give you that." ia memberikan sesuatu padaku, berbalik, dan hilang.
Aku melongo. Kemudian tersadar. Kutatap benda yang ada di tanganku. 
Notes.
***
I'm sorry, Aranatasha Mariena.

Ia hanya menulis itu saja? Aku membalik halamannya. 
Lovely Tasha, 
Aku ngga tau kamu bener2 Shara. Aku minta maaf atas semuanya. Ada yg perlu km tau, kalo aku, udah jatuh cinta padamu sejak awal kt shbtn. I love u. 
Love, Raf. 

Ckck. Itu pasti baru dia tulis tadi, makanya berantakan tulisannya. Dia pasti buru-buru. 
Dan aku yakin dia ngga serius cinta sama aku sebagai Tasha. Dia hanya ingin membuat sensasi. Hatinya kan udah diambil aku sebagai Shara. Aku mengetahuinya dari dulu, dari sahabat kami lainnya, Alex. 
Ya... Kalau dia masih jadi Eric, aku pasti menerimanya. Tapi sifatnya, kuyakin, telah berubah. Darimana aku tahu? Dari perilakunya yang mulai dirasuki roh ke-playboy-an. HUAH. 
***
Kepalaku hampir pecah mengingat kejadian tadi. Apa yang harus kulakukan? Tanganku mengambil notes yang diberikan langsung padaku tadi.
Ya, dia memang anak orang kaya. 
Aku membalik halaman notes lagi. Hey? Tulisan ini rapi. Pasti ditulis sebelum tadi. 
I love you.

Satu kalimat sederhana. Menyodok hatiku. 
Pasti alam bawah sadarnya mengerti ia sudah mencintaiku. 
Meski tadinya ia berpikir ia tak tulus, nyatanya hatinya... 
Tulus.
To Be Continued

Note: 
Terimakasih telah membaca. Sebetulnya ini akan dipost hari Sabtu, tapi saya pikir hari ini saja. Komentarnya ditunggu, lanjutannya akan muncul minggu depan. Terimakasih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari... ^_^