|
Silverista |
Bel tanda pulang sekolah bernyanyi nyaring. Semuanya langsung membereskan buku. Suara Pak Arvi masih memenuhi kelas.
“ Pokoknya, kalo besok PR ga dibuat, bapak kasih hukuman seberat- beratnya !”
Setelah
berdoa, dan si guru killer sudah keluar kelas, Rafa segera melesat.
Seisi kelas hanya melongo sejenak, lalu… asik dengan aktifitas masing-
masing.
“Ver, si Rafa nungguin lo di taman belakang,” Dynda jadi kurir pos. “Nah, so, lo ke taman bentar , ya? Gue duluan,”
“Hah?”
Sejenak Verist berusaha menyesap tiap kata yang terlontar dari bibir
kawannya. Yah, akhirnya kakinya yang tadinya bimbang memutuskan untuk
menuju taman belakang saja.
Langkah Verist lambat dan malas- malasan. Sampai di taman belakang, ia melihat Rafa yang duduk di bangku taman.
“Ada apa, Raf?” tanya Verist langsung. Verist tipe cewek to the point. Tanpa basa-basi.